Pada tahun 1844, Henry Lehman, anak seorang pedagang ternak (usia 23th), memutuskan untuk pindah dari Rimpar, Bavaria ke Amerika Serikat. Ia menetap di Montgomery, Alabama dan membuka sebuah toko yang diberi nama H. Lehman.
Pada tahun 1847, Emanuel Lehman bekerja sama dengan Henry membentuk H.Lehman and Bro. Pada tahun 1850, adik bungsu mereka, Mayer Lehman, datang juga ke sana sehingga nama perusahaan diganti lagi menjadi "Lehman Brothers".
Setelah Hendry Lehman wafat ditahun 1855 pada usianya di 33 tahun, dua saudara Lehman melajutkan bisnis Lehman hingga 4 decade.
Pada tahun 1975, Lehman membeli Abraham & Co . Dan melakukan merger dengan Kuhn, Loeb & Co. dan membentuk nama baru “Lehman Brothers, Kuhn, Loeb Inc.” yang kemudian menjadi Bank Investasi terbesar ke-4 di Amerika Serikat.
2 Faktor Penyebab runtuhnya “LEHMAN BROTHERS”
1. Persaingan Internal
Pada tanggal 3 Juli 2008 mengindikasikan bahwa kondisi internal perusahaan menjadi salah satu penyebab kejatuhan Lehman Brothers. Pada masa itu, dua kubu dalam Lehman Brothers, yaitu kubu trading yang terdiri dari para trader dan dipimpin oleh Lew Glucksman dan kubu banking yang dipimpin oleh Steve Schwarzman dan Pete Peterson. Perbedaan pandangan mengenai strategi yang tepat untuk membesarkan Lehman Brotehrs menjadi dasar dari pertentangan di antara kedua kubu tersebut. Kubu Lew Glucksman melihat bahwa strategi yang tepat untuk Lehman Brothers adalah dengan memfokuskan pada arah usaha perdagangan dan underwriting surat-surat berharga. Sedangkan, kubu banking menginginkan agar Lehman Brothers menggunakan kapitalnya secara agresif untuk jenis usaha yang lebih berisiko, namun lebih menguntungkan.
Persaingan antara kedua kubu tersebut akhirnya “dimenangkan” oleh kubu trading dan Richard Fuld, salah seorang pengikut kubu trading, ditunjuk sebagai CEO dari Lehman Brothers. Namun, di bawah kepemimpinan Richard Fuld, langkah Lehman Brothers justru malah mengikuti strategi yang diusung oleh kubu banking, yang dulu menjadi kubu pesaingnya.
2. Krisis Subprime Mortgage
Pada tahun 2008, Lehman menghadapi kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya yang masih terus berlangsungnya krisis subprime mortgage.Lehman kehilangan itu tampaknya akibat setelah memegang pada posisi(surat hutang) besar di subprime. Dalam setiap peristiwa, kerugian besar diperoleh di bawah-rated mortgage-backed securities selama tahun 2008. Pada kuartal fiskal kedua, Lehman melaporkan kerugian sebesar $ 2,8 milyar dan dipaksa untuk menjual $ 6 miliar assetnya. Pada paruh pertama tahun 2008 saja, saham Lehman turun 73% dari nilai pasar. Pada Agustus 2008, Lehman melaporkan bahwa pihaknya telah memberhentikan 6% dari tenaga kerja, 1.500 orang, pada kuartal ketiga batas waktu pelaporan pada bulan September.
Pada tanggal 22 Agustus 2008, saham di Lehman ditutup naik 5% (16% untuk satu minggu) karena adanya spekulasi Korea Development Bank sedang mempertimbangkan membeli Lehman Bro. Pada 9 September, saham Lehman merosot 45% menjadi $ 7,79, setelah perusahaan Korsel tersebut membatalkan perjanjian untuk membeli. Tanggal 17 September 2008, Swiss Re memperkirakan keseluruhan rugi Lehman Brothers mencapai CHF 50 juta.
RESPON PASAR
Dampak langsung dari jatuhnya Lehman Brothers terhadap perekonomian Amerika Serikat adalah hilangnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Amerika yang mengakibatkan penarikan dana mereka dari pasar modal.
Krisis Subprime Mortgage yang berakibat pada Lehman Brothers, meyurutkan ketersediaan likuiditas di pasar modal dan berdampak pada kesulitan pencarian sumber dana bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspansi atau pengembangan. Perusahaan yang memiliki aset obligasi ataupun surat-surat berharga lainnya mengalami penurunan nilai asset akibat penurunan harga saham dan obligasi secara keseluruhan.
Risiko Strategik
Pengertian : Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan rencana strategis dan kebijakan yang berdampak signifikan dan adanya penetapan dari pihak eksternal yang dapat berdampak pada pelaksanaan fungsi, tugas dan ekstensi perusahaan.
Kerugian ini akibat krisis subprime mortgage di AS dan terpaksa menghapusbukukan kredit macet sebesar USD13,8miliar (sekitar Rp 129,7 triliun).
Strategi membesarkan aset dengan terlalu banyak konsentrasi dalam portofolio subprime mortgage ternyata menimbulkan kerugian yang sulit untuk ditanggulangi bank. Bank investasi terbesar keempat di AS sekaligus salah satu perusahaan finansial ternama di dunia (Lehman Brothers) menyatakan pailit atau bangkrut tanggal 15 September 2008.
Risiko Pasar
Pengertian : Risiko Kerugian pada posisi On dan Off Balance Sheet, karena perubahan komponen.
Risiko Pasar yang berkaitan dengan Kasus Lehman yaitu dimana Pada tanggal 22 Agustus 2008, saham di Lehman ditutup naik 5% (16% untuk satu minggu) karena adanya spekulasi Korea Development Bank sedang mempertimbangkan membeli Lehman Bro.
Pada 9 September, saham Lehman merosot 45% menjadi $7,79, setelah perusahaan Korsel tersebut membatalkan perjanjian untuk membeli.
Tanggal 17 September 2008, Swiss Re memperkirakan keseluruhan rugi Lehman Brothers mencapai CHF 50 juta.
Risiko Operasional
Pengertian : Risiko kerugian/karena adanya kekurangan dari komponen: Proses Internal; Sumber Daya Manusia; Sistem; Kejadian Eksternal; dan Regulasi.
Risiko Operasional yang berkaitan dengan Kasus Lehman yaitu ketika Lehman melaporkan kerugian sebesar $2,8milyar dan dipaksa untuk menjual $6miliar assetnya. Pada paruh pertama tahun 2008 saja, saham Lehman turun 73% dari nilai pasar dan pada akhir 2007, Lehman telah mempekerjakan 28.500 karyawan. Tapi, karena krisis finansial dan ekonomi, jumlah karyawan dikurangi atau diberhentikan sebanyak 6% dari tenaga kerja yang mereka miliki atau sekitar 1.500 tenaga kerja.
Risiko Reputasi
Pengertian : Risiko kerugian/karena adanya kekurangan dari komponen: Proses Internal; Sumber Daya Manusia; Sistem; Kejadia Eksternal; dan Regulasi.
Risiko Reputasi yang berkaitan dengan Kasus Lehman adalah dimana Reputasi Lehman sangat terancam dikarenakan Kepercayaan investor terus turun karena saham Lehman kehilangan kira-kira setengah nilainya dan mendorong S & P 500 turun 3,4% pada 9 September. Dow Jones kehilangan 300 poin hari yang sama karena investor merasa khawatir akan keamanan bank. Pemerintah AS tidak mengumumkan rencana apapun untuk membantu dengan segala kemungkinan yang muncul krisis keuangan di Lehman.
KESIMPULAN
Bank/Lembaga keuangan memiliki bisnis yang risiko tinggi maka diperlukan Governance dan pengendalian pada bisnis prosesnya (systemic).
Pentingnya Pengendalian Risiko pada Perbankan/lembaga keuangan dikarenakan jenis bisnisnya rentan akan gejolak ekonomi.
Profile risiko harus di analisis dan di update periode mengingat ketidakpastian global dan perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar